Hamil anggur merupakan kondisi kehamilan yang tidak normal, di mana perkembangan sel telur yang menjadi cikal-bakal janin terhenti, namun justru sel-sel trofoblas (sel-sel yang kelak menjadi plasenta) berkembang. Kelompok sel-sel ini kemudian membengkak menjadi gelembung berisi cairan yang mirip buah anggur.
Hamil anggur dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu complete mole dan partial mole. Complete mole/mola klasik adalah jika kehamilan palsu seluruhnya, sedangkan partial mole apabila ditemukan janin atau sebagian janin. Namun, janin yang terbentuk tersebut tidak normal, bagian tubuhnya tidak proporsional (cacat).
Penyebab hamil anggur tidak diketahui secara pasti, namun beberapa ahli menduga akibat rendahnya asupan protein, asam folat, dan karoten. Penyakit ini lebih banyak ditemukan pada wanita dari golongan sosioekonomi rendah, meskipun kasus ini sangat jarang terjadi dengan persentase satu dari 2.000 kehamilan yang ada.
Gejala yang terjadi pada hamil ini sama dengan kehamilan pada umumnya karena si ibu juga memproduksi hormon-hormon kehamilan dalam kadar tinggi. Namun, perkembangan hamil anggur lebih cepat dari normal sehingga rahim lebih besar dari usia kehamilan. Tandatanda yang terjadi adalah pendarahan di awal trimester, mual dan muntah yang intens, peningkatan tekanan darah, serta peningkatan kadar tiroid dalam darah.
Jenis pemeriksaan yang bisa dilakukan:
USG (Ultrasonografi)
Jenis pemeriksaan ini relatif murah dengan hasil lebih akurat. Dengan USG, tampak gambaran badai salju (snow storm/snow flake pattern) dan bisa diketahui bila tidak ada denyut jantung si janin.
HCG (Hormon Chorionic Gonadotropin)
Pemeriksaan ini bertujuan mengukur kadar HCG di dalam air seni atau darah. Pada hamil anggur, HCG meningkat lebih tinggi dari kehamilan normal.
Patologi anatomi
Pemeriksaan mikroskopis gelembung cairan mirip anggur. Pemeriksaan ini mengetahui bila tidak nampak gambaran tulang janin, tapi ada gambaran mirip sarang lebah/gambaran badai salju.
Pengobatan Hamil Anggur
Hamil anggur merupakan tumor jinak, namun dapat berkembang menjadi ganas. Penyebaran yang tidak terkendali dari sel-sel trofoblas dapat merusak fungsi selsel di sekitarnya. Sel-sel trofoblas dapat menyebar ke organ tubuh lain, seperti paru-paru, vagina, sumsum tulang belakang, serta hati. Hal ini dikarenakan mola hidatidosa bisa menyebar melalui aliran darah. Pengobatan dilakukan dengan cara:
Untuk mola hidatidosa, pengobatan tipe mola ganas dengan pemberian obat sitostatik, yaitu obat penghenti pertumbuhan sel. Efek samping pengobatan ini adalah rambut rontok dan mual sampai muntahmuntah.
Metode kuretase
Alat dimasukkan ke vagina untuk menyedot gelembung-gelembung hingga bersih. Bagi wanita yang sudah tidak menginginkan anak, dapat dilakukan pengangkatan rahim.
Metode tindak lanjut
Pemeriksaan laboratorium dan radiologis. Pemeriksaan kadar HCG dilakukan terus hingga hasilnya sesuai harapan. Jika kadar tetap/naik, diberikan obat kemoterapi.
Kasus hamil anggur dapat terjadi pada ibu hamil usia di bawah 20 tahun dan di atas 34 tahun dan mempunyai banyak anak (lebih dari tiga orang). Pada ibu yang pernah mengalami hamil anggur, kemungkinan dapat kembali hamil adalah 4-5 kali. Wanita yang pernah mengalami hamil anggur sebaiknya menunda kehamilan berikutnya hingga keadaan benar-benar pulih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar