Jumat, 11 Februari 2011

Pengobatan pijat refleksi & bekam 

              ,,Kianomtunggal,, 

Dalam sejumlah kasus, rasa sakit bisa berarti tubuh dalam proses penyembuhan. Setelah tubuh diterapi, dengan pijat misalnya, rasa sakit akan berkurang. Apalagi di tambah dengan bekm Malah kemudian, segala keluhan akan hilang. Demikian ki anomtunggal membimbing pasien ketika sedang memijat. Teknik refleksi ditambah transfer energi & bekam membuat ki anomtunggal mampu mengurangi keluhan stroke ringan dan diabetes. “Pada dasarnya manusia mempunyai tiga poin penting, yaitu, energi, otak, dan tubuh. Energi adalah basis kehidupan yang diatur oleh otak dan diwadahi oleh tubuh manusia itu sendiri,” kata ki anomtunggal, praktisi pengobatan pijat refleksi & bekam di daerah ciparay majalaya bandung Jelasnya lagi, ketika mengobati penderita, Agus mengombinasikan pijatan dengan transfer energi. Transfer energi itu diyakininya untuk memperlancar kerja saraf si penderita. Dalam memijat, ia mengaku menguasai betul titik-titik atau simpul saraf, baik di kaki maupun tangan. Menurutnya, pasien yang biasa ditangani adalah penderita diabetes, hipertensi, hipotensi, dan stroke. Meski begitu, ada juga pasien yang datang dengan keluhan nyeri lambung, misalnya. Segala keluhan pasien tersebut ditanganinya hanya lewat tranfer energi, pijat, serta refleksi kaki dan tangan. Dalam memijat, ki anom melakukan sistem silang. Artinya, bila keluhan ada di daerah sebelah kanan, ia akan memijat tubuh bagian kiri. Begitu sebaliknya. Lewat Ujung Jempol Seperti dalam kedokteran medis, pasien datang sudah dengan keluhan. Ki anom akan mendiagnosis pasiennya dengan melakukan wawancara singkat. Ia juga mendeteksi gangguan lewat transfer energi atau gerakan anatomi tubuh pasiennya, seperti keseimbangan kedua tangan, sinkronisasi bolamata, atau cara berjalan. Agus sebenarnya membutuhkan pengakuan atas keluhan yang diderita pasien. Baginya, omong kosong kalau dirinya mampu menebak semua keluhan pasien tanpa bertanya terlebih dahulu. Langkah awal pengobatan, ki anom akan mentransfer energi kepada pasien. Mula-mula kaki pasien diminta untuk diluruskan. Setelah itu, tangannya akan digerak-gerakkan, seperti sedang meraba, namun tidak menyentuh tubuh pasiennya. Gerakannya hanya ditujukan pada ujung ibu jari kaki hingga paha. Gerakan yang hanya sebatas kaki itu bertujuan untuk membantu kelancaran peredaran darah pasien. Menurutnya, pasien stroke mengalami gangguan peredaran darah di sekitar otak kecil dan besar. Dan di antara kedua otak itulah yang akan dilancarkan aliran darahnya. “Biasanya stroke terjadi akibat adanya gangguan peredaran darah yang menuju ke otak. Karena itu, saya harus mencari sumbatan-sumbatannya. Terapi pada penderita stroke yang sudah kronis biasanya dapat mengurangi kekambuhannya. Tadinya tak bisa menggerakkan tangan, setelah terapi, bisa untuk memegang sesuatu,” paparnya. Meski teknik gerakannya mirip prana, 

bersama  ki anomtunggal bisa di panggil hp: 081220481898 

                                                              maeil: kiamon.tunggal@yahoo.com

Tidak ada komentar: